Pandangan Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Soal Qlue
Jakarta - Aplikasi Qlue dimanfaatkan oleh Pemprov DKI
Jakarta saat ini untuk menampung keluhan warga. Namun, pemanfaatan aplikasi ini
akan dievaluasi oleh cagub DKI Agus Yudhoyono dan Anies Baswedan.
"Saya juga mendapat keluhan dari RT/RW untuk membuat
laporan Qlue. Padahal RT/RW juga punya kepentingan lain bukan hanya kepentingan
warganya. Ini harusnya dibangun sedemikian rupa. Dan harusnya ada rasa saling
percaya antara gubernur dan RT/RW. Tentunya saya berkomitmen untuk terus
memperbaiki," ujar Agus saat datang ke Kompleks RW 01, Rambutan, Ciracas
di Jl. H. Jenih, bersama sang istri, Annisa Pohan, Senin (12/12/2016).
Program Qlue itu memang kerap mendapat protes dari forum
RT/RW karena dianggap menyusahkan. Bagi warga yang bertugas menjadi Ketua RT
dan RW, mereka wajib melaporkan keadaan di lingkungannya dengan mengupload di
aplikasi tersebut. Jika tidak, mereka tidak akan mendapat bayaran dari Pemprov.
Setiap laporan yang dikirim memiliki tarif tertentu dan pembayaran akan
dilakukan secara akumulasi setiap bulannya.
"Ada masukan terkait dengan sistem Qlue ya yang
membebankan RT/RW. Saya akan mengkaji ulang apakah sistem tersebut sudah
sempurna dan lebih baik semuanya. Jangan sampai kontra produktif dengan tujuan
tersebut," imbuh Agus.
Cagub Anies Baswedan juga mendapat keluhan serupa dari
pengurus RT/RW. Anies pun menjanjikan sistem yang lebih mudah nantinya.
"Iya saya banyak dengar laporan repotnya Qlue. Jadi
yang sekarang dibutuhkan itu kan bagaimana ada proses pelaporan yang lengkap
bukan bikin repot. Kan sekarang 3 kali harus melapor, besok kita akan buat
aplikasi bukan hanya buat RT tapi bisa digunakan warga," kata Anies pada
pengurus RW yang mengeluhkan repotnya menggunakan Qlue di Jalan Budi Mulia,
Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (13/12).
Sebelumnya Anies juga pernah berjanji akan mengevaluasi
pemanfaatan aplikasi Qlue. Menurut dia, masyarakat tak bisa langsung mengetahui
siapa yang bertanggung jawab atas aduan mereka.
"Artinya siapa bertanggung jawab melakukan perkerjaan
apa, itu diketahui oleh masyarakat. Sehingga ketika ada masalah, masyarakat
tahu ke mana harus menyampaikan keluhan. Yang selama ini sering terjadi adalah
pengawasannya tertutup, tidak diketahui oleh masyarakat," ujar Anies saat
blusukan ke Rumah Susun (Rusun) Flamboyan, di Jalan Menceng Raya, RW 10
Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (28/11).
Tetapi cagub yang juga petahana Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok) menepis anggapan merepotkan dari pemanfaatan aplikasi tersebut. Menurut
dia repot atau tidaknya bergantung pada orang yang menggunakannya.
"Itu tergantung orang, kalau dia repot kan dia bisa SMS
bisa atau WA-lah. Kan kita ada sistem yang lain. Nomor telepon yang saya
bagikan sudah masuk ke sistem," kata Ahok di Rumah Lembang, Kamis (22/12).
"Ya kalau dia enggak bisa (pakai Qlue) kan ada staf
yang bisa," lanjutnya.
(bag/rvk)
0 comments:
Post a Comment